Audit merupakan proses pemeriksaan yang dilakukan untuk mengevaluasi kepatuhan suatu entitas terhadap standar dan prosedur yang berlaku. Audit berbasis teknologi merupakan metode audit yang menggunakan teknologi informasi untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam proses audit tersebut. Salah satu contoh manfaat audit berbasis teknologi dapat ditemukan di situs sejarah candi Candisari.
Penerapan audit berbasis teknologi di Candisari dapat membantu meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengelolaan situs sejarah tersebut. Dengan menggunakan teknologi informasi, proses audit dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien, sehingga memungkinkan pengelola situs untuk lebih fokus pada pemeliharaan dan pelestarian candi.
Menurut Bambang Suryawanto, seorang ahli sejarah dan budaya, “Manfaat audit berbasis teknologi di Candisari sangat penting untuk memastikan keberlangsungan dan keberlanjutan situs sejarah tersebut. Dengan menggunakan teknologi informasi, kita dapat mengidentifikasi potensi risiko dan kesalahan dengan lebih cepat dan akurat, sehingga tindakan perbaikan dapat segera dilakukan.”
Selain meningkatkan efisiensi, audit berbasis teknologi juga dapat meningkatkan akurasi dalam proses audit. Dengan penggunaan teknologi informasi, data dan informasi yang dikumpulkan dapat lebih terstruktur dan terorganisir, sehingga meminimalkan kesalahan dalam proses audit.
Menurut Rini Wulandari, seorang auditor yang berpengalaman, “Dengan adanya audit berbasis teknologi, kita dapat menghasilkan laporan audit yang lebih akurat dan transparan. Hal ini akan membantu pihak terkait untuk mengambil keputusan yang lebih tepat dan efektif dalam pengelolaan situs sejarah Candisari.”
Dengan demikian, manfaat audit berbasis teknologi di Candisari tidak hanya terbatas pada peningkatan efisiensi, namun juga meningkatkan akurasi dalam proses audit. Dengan penerapan teknologi informasi, pengelola situs sejarah dapat lebih mudah dan efisien dalam menjaga keberlangsungan dan keberlanjutan situs tersebut.